Dalam dunia industri pangan, keamanan produk tidak bisa ditawar. Konsumen kini semakin peduli, bukan hanya soal rasa dan gizi, tapi juga jaminan bahwa makanan yang mereka konsumsi benar-benar aman. Untuk menjawab kebutuhan ini, sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) hadir sebagai metode pengendalian yang terbukti efektif dari tahap awal produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Kehadiran HACCP dapat memberikan dampak yang signifikan bagi para pengusaha di industri pangan, baik itu dalam skala rumah tangga, jasa boga, hingga manufaktur dalam menciptakan makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Lantas, apa yang disebut dengan HACCP ?
Apa Itu HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)?
HACCP adalah sistem manajemen yang fokus pada identifikasi, analisis, dan pengendalian potensi bahaya dalam rantai produksi pangan. Prosesnya mencakup dimulai dari pemilihan bahan baku, infrastruktur, personal hygiene, pengolahan, distribusi, hingga produk akhir.
Mengacu pada standar HACCP saat ini, yaitu SNI CXC 1-1969 ver 2022, setiap Operator Bisnis Pangan (OBP) memiliki tanggung jawab untuk menjalankan bisnis rantai proses pengolahan pangan yang aman dari hulu ke hilir produksi. Ruang lingkup pedoman yang diberikan mencakup persyaratan minimal dalam infrastruktur yang tidak hanya mengatur mengenai gedung atau ruangan saja, tetapi hingga penggunaan alat dan wadah yang digunakan, cara sanitasi, dan verifikasi bahwa cara sanitasi yang dilakukan sudah cukup untuk meminimalisir atau mengeliminasi bahaya keamanan pangan.
Sanitasi personel juga menjadi fokus utama, karena sebagai penjamah makanan, artinya personil tersebut mengalami kontak langsung dengan bahan / produk jadi tersebut. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) merupakan hal yang wajib untuk meminimalisir kontaminasi silang antara penjamah makanan dengan produk jadi. Program verifikasi kebersihan dan cek kesehatan personil juga menjadi perhatian karena akan berdampak pada risiko kontaminasi apabila personil yang bekerja mengidap penyakit menular.
Selanjutnya, pedoman HACCP mengharuskan kita untuk melakukan analisa risiko dan penentuan titik kritis pada proses produksi. Pada saat melakukan analisa risiko dan bahaya, kita diperhadapkan dengan beberapa kelompok bahaya yang sudah dikategorikan.
Sistem ini menitikberatkan pada empat kelompok bahaya pangan, yaitu:
-
Mikrobiologi: bakteri patogen, virus, parasit.
-
Kimia: residu pestisida, bahan tambahan berbahaya.
-
Fisik: logam, pecahan kaca, plastik, dan kontaminan lainnya.
- Alergen: zat atau benda yang dapat memberikan reaksi imun pada tubuh
Keempat bahaya pangan tersebut menjadi fokus utama dan penentuan titik kritis dalam alur proses yang kita miliki bertujuan untuk mengurangi atau mengeliminasi bahaya-bahaya tersebut. Seperti contohnya dalam proses pembuatan susu UHT (Ultra High Temperature), pada saat penerimaan susu dari peternakan, kondisinya masih membawa risiko bahaya kimia, fisik, dan mikrobiologi. Untuk bahaya Kimia seperti contohnya mengecek keberadaan residu antibiotik, bisa ditanggulangi dengan hasil pengujian seperti CoA (Certificate of Analysis) dari supplier / peternakan terkait. Kemudian untuk ancaman bahaya fisik dapat diminimalisir dengan proses penyaringan susu.
Selanjutnya, proses yang dapat meminimalisir atau mengeliminasi bahaya mikrobiologi hanya dilakukan pada proses pemanasan UHT tersebut. Artinya susu tersebut dipanaskan dengan suhu tinggi sekitar 130 derajat celsius dalam waktu 2 sampai 5 detik. Tujuan waktu yang singkat tersebut, selain mengeliminasi bahaya mikrobiologi tetapi juga dapat menjaga kualitas susu tetap terjaga dengan baik.
Jadi, berdasarkan penjelasan singkat tersebut, keunggulan HACCP yaitu pencegahan bahaya dalam seluruh alur proses dengan pendekatan analisa risiko dan bahaya. Kontaminasi dicegah sejak dini, bukan hanya baru ditangani setelah masalah muncul.
Manfaat Sertifikasi HACCP bagi Perusahaan
Memperoleh sertifikasi HACCP dari lembaga resmi memberi nilai tambah strategis, di antaranya:
-
Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
-
Memenuhi standar regulasi nasional dan internasional.
-
Meminimalkan risiko recall akibat kontaminasi.
-
Meningkatkan efisiensi proses produksi.
-
Memperkuat posisi bersaing di pasar lokal maupun global.
Peran LSSHACCP PT AGS – LSSM-062-IDN
LSSHACCP PT AGS (PT Anugerah Global Superintending) adalah lembaga sertifikasi HACCP yang sudah terakreditasi resmi dengan nomor LSSM-062-IDN. Sebagai lembaga independen, PT AGS berperan dalam:
-
Melakukan audit penerapan HACCP di perusahaan pangan.
-
Mengevaluasi kesesuaian sistem keamanan pangan dengan prinsip HACCP.
-
Menerbitkan sertifikat HACCP untuk perusahaan yang memenuhi standar.
Seluruh proses sertifikasi dilakukan oleh auditor kompeten, bersertifikat, dan berpegang pada sistem manajemen mutu yang transparan. PT. AGS juga menjunjung tinggi integritas dan ketidakberpihakan untuk menjaga kredibilitas hasil audit.
Ruang Lingkup Produk Sertifikasi HACCP di PT. AGS
PT. AGS melayani sertifikasi HACCP untuk berbagai produk pangan, antara lain:
-
Kembang gula dan permen
-
Cokelat dan turunannya
-
Produk bakeri
-
Garam konsumsi
-
Rempah-rempah
-
Sup dan makanan instan
-
Saus serta bumbu cair
-
Salad dan dressing
-
Produk protein non-susu
-
Minuman (non-susu)
Dengan cakupan luas ini, PT. Anugerah Global Superintending mendukung produsen pangan dari berbagai segmen untuk memastikan produknya aman, sesuai standar, dan layak edar secara legal.
Informasi Kontak
📞 Telepon: 0857-8124-0512 (Muji Nopriansah) | 0811-1522-465 (Admin AGS)
📧 Email: mujinop.ags@saraswanti.com | adminopr.ags@saraswanti.com
📍 Kantor Pusat: Graha AAS Laboratory, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 37, Kota Depok, Jawa Barat, 16415
Kantor Eksekutif
Graha SIG, Jl. Rasamala 20, Taman Yasmin, Kota Bogor, Indonesia 16113
Kantor Perwakilan
Surabaya : Ruko Surya Inti Permata Juanda, Jl. Raya Bandara Juanda Superblok A-55, Sidoarjo, Jawa Timur, 61254
Balikpapan : Ruko, Jl. Ruhui Rahayu No. 150, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, 76114

